Liputan6.com, Jakarta - Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco menyatakan, koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka saat ini masih fokus mempelajari postur APBN 2025 hingga sidang MK dan belum membahas soal kursi menteri.
“Sampai dengan sekarang Pak Prabowo dan Mas Gibran itu masih konsentrasi, konsolidasi untuk kemudian mempelajari postur APBN di 2025, dan kemudian juga masih juga menunggu hasil dari Mahkamah Konstitusi,” kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (27/3/2024).
Baca Juga
Dasco memastikan nama-nama menteri yang beredar bukan dari internal Prabowo, sebab Paslon 02 sama sekali belum membahas jajaran kabinet.
Advertisement
“Nah, jadi kalau kemudian ada nama-nama yang beredar tentunya bukan dari hasil pihak Pak Prabowo dan Mas Gibran. Karena pembahasan untuk itu saja pun belum pernah diadakan,” tegasnya.
Terkait potensi masuknya parpol diluar koalisi ke kabinet, seperti PPP, Dasco menyatakan TKN selalu terbuka untuk peluang kerjasama dengan partai manapun.
“Ya kalau 02 atau Pak Prabowo atau Mas Gibran itu kemudian selalu mengatakan terbuka, untuk bersama-sama atau bekerja sama dalam kabinet kedepan. Kepada pihak-pihak yang kemudian menyatakan ingin bersama-sama, dalam membangun Indoensia kedepan tentunya kami atau 02 sangat terbuka,” pungkasnya.
Jokowi Disebut Terlibat Susun Kabinet Prabowo-Gibran, Relawan Bakal Jadi Menteri?
Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran mengakui akan ada keterlibatan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam penentuan nama-nama yang cocok jadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran nanti.
Hal ini jadi satu proses transisi dari pemerintahan saat ini yang dipimpin Jokowi dan sosok yang akan melanjutkan estafet ke depan.
"Jadi mungkin kan ini masih 6 bulan kedepan, jadi saya rasa Pak Presiden Jokowi dan juga pak Prabowo pastinya juga akan ikut merumuskan bersama-sama ya," ungkap Wakil Komandan Tim Pemilih Muda (Fanta) TKN Prabowo-Gibran, Anggawira kepada Liputan6.com.
Ketua Umum Relawan Jokowi untuk Prabowo Gibran atau ReJO Pro Gibran HM Darmizal, menanggapi peluang para relawan Jokowi masuk dalam bursa kabinet. Ia mengaku menyerahkan hal itu sepenuhnya ke presiden terpilih.
"Soal komposisi kabinet itu kan hak prerogatif presiden. Jadi semua kami serahkan kepada presiden untuk menilainya. ReJO manut saja. Jika kami dibutuhkan untuk ikut andil bagian dalam kabinet mendatang ReJO siap memberikan yang terbaik," ungkap Darmizal, Senin (25/3/2024).
Advertisement
Kewenangan Prabowo
Terpisah, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana menegaskan, pengangkatan menteri kabinet merupakan kewenangan penuh Prabowo setelah dilantik sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024.
"Pengangkatan menteri dalam kabinet mendatang sepenuhnya menjadi hak prerogatif Presiden terpilih setelah dilantik 20 Oktober 2024," kata Ari.
Menurut dia, Jokowi saat ini fokus menyelesaikan agenda pemerintahan dan pembangunan. Terlebih, sisa masa jabatan Jokowi sebagai presiden akan berakhir pada 20 Oktober mendatang.
Sementara itu, Darmizal menilai Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah melaksanakan rangkaian Pemilu 2024 dengan baik.
"Mulai dari tahapan awal Pemilu hingga hasil penetapan penghitungan suara Pemilu tahun bisa berjalan dengan baik. Tentu, kami mengucapkan terimakasih kepada KPU dan jajarannya serta seluruh pihak terkait penyelenggara Pemilu yang telah bekerja keras siang dan malam, konsisten dan tabah dalam menghadapi segala ujian dan tantangan. Sehingga Pemilu tahun 2024 berjalan dengan baik, lancar dan kondusif," ungkapnya.